TEHNIS
LOMBA
MAPEL
BAHASA INDONESIA
SDIT
SE-REGIONAL III JATENG-DIY-JATIM-KALIMANTAN
TAHUN
2005
Lomba
Mapel Bahasa Indonesia terbagi dalam tiga tingkat. Adapun
pembagiannya sebagai berikut:
-
Tingkat I
(usia kelas 1 dan 2 SD)
-
Tingkat II
(usia kelas 3 dan 4 SD)
-
Tingkat III
(usia kelas 5 dan 6 SD)
Scoring ( cara penilaian )
Kisi-kisi soal tiap tingkat
1.
Tingkat I
Pada
tingkat pertama ini, perlombaan dibagi dalam 2 tahap yaitu:
a.
Tahap I (Penyisihan)
Pada
tahap pertama ini, ada dua jenis tes yang akan dilakukan yaitu tes
tertulis dan tes komprehensif.
Tes
tertulis : semua peserta mengerjakan tes dalam waktu 45
menit yang terdiri dari 55 soal :
1.
Pilihan ganda = 40 soal.
2.
Isian singkat = 10 soal.
3.
Uraian = 5 soal.
Tes
komprehensif,terdiri dari 3 jenis test :
TTes
1 Dikte
Dalam
tes dikte ini, dilaksanakan secara klasikal.Tim juri membacakan
beberapa kalimat, kemudian peserta menuliskannya pada lembar yang
sudah disediakan.
Waktu
: 5 menit
Tugas
: Peserta menuliskan kalimat yang dibacakan oleh juri.
Aspek
yang dinilai :
1.
Kemampuan dalam menggunakan huruf kapital dan tanda baca,
skor maksimal = 40.
2.
Kerapian, maksimal, skor maksimal = 30.
3.
Kecepatan, skor maksimal = 30.
TTes
2 Bercerita
Waktu
: 5 menit
Tugas
: 1. Peserta memilih salah satu gambar yang di perlihatkan oleh
juri.
2. Peserta menceritakan gambar yang dipilihnya dengan lisan,
2 sampai 3 kalimat.
Aspek
yang dinilai :
-
Berbicara
secara jelas dan urut, skor maksimal = 40.
-
Kreatifitas
mengembangkan cerita, skor maksimal = 30.
-
Berbicara
dengan intonasi baik dan benar, skor maksimal =30.
TTes
3 Membaca puisi
Waktu
: 5 menit
Tugas
: Peserta membacakan sebuah puisi di depan juri.
Aspek
yang dinilai :
1.
Penghayatan, skor maksimal = 40.
2.
Ekspresi, skor maksimal = 30.
3.
Intonasi, skor maksimal = 30.
Pada
tahap pertama ini diambil 3 peserta dengan nilai tertinggi untuk
maju ke tahap dua.
b.
Tahap II
Cerdas
cermat, terdiri dari :
1.
Soal wajib = 10 soal tiap peserta.
2.
Soal lemparan = 10 soal tiap peserta.
3.
Soal rebutan = 10 soal.
2.
Tingkat II
Pada
tingkat dua ini, perlombaan dibagi dalam 2 tahap yaitu:
a.
Tahap I (Penyisihan)
Tes
tertulis, semua peserta mengerjakan tes dalam waktu 45
menit yang terdiri dari 55 soal :
1.
Pilihan ganda = 40 soal
2.
Isian singkat = 10 soal
3.
Uraian = 5 soal
Tes
komprehensif,terdiri dari 3 jenis tes yaitu:
Tes
1 Mengarang
Waktu
: 5 menit
Tugas
:Peserta menyusun atau membuat sebuah karangan berdasarkan gambar
yang sudah disediakan oleh tim juri pada lembar yang sudah
disediakan dengan menggunakan tulisan tegak bersambung.
Panjang karangan minimal 10 kalimat.
Aspek
penilaian
1.
Kesesuaian cerita dengan tema, skor maksimal 50
2.
Panjang karangan, skor maksimal 20.
3.
Tulisan (penggunaan huruf kapital, tanda baca dan kerapian), skor
maksimal 30
Tes
2 Menyusun dan
Menceritakan Gambar
Waktu
: 5 menit
Tugas
: 1. Peserta menyusun gambar yang susunannya masih acak menjadi
gambar yang berurutan.
2.
Peserta menceritakan gambar yang telah disusun tersebut menjadi
sebuah cerita yang menarik secara lisan.
Aspek
yang dinilai :
1.
Kesesuaian cerita dan gambar, skor maksimal =30.
2.
Urutan cerita, skor maksimal = 20.
3.
Jumlah kalimat (minimal 5, masing-masing minimal 4 kata), skor
maksimal = 10.
Tes
3 Membaca cerita
Waktu
5 menit
Tugas:
Peserta membacakan naskah cerita yang diberikan oleh tim juri.
Aspek
Penilaian:
1.
Intonasi, skor maksimal 30
2.
Kelancaran, skor maksimal 20
3.
Ekspresi, skor maksimal 30
4.
Penampilan, skor maksimal 20
Pada
tahap pertama ini diambil 3 peserta dengan nilai tertinggi untuk
maju ke tahap dua.
b.
Tahap II
Cerdas
cermat, terdiri dari :
1.
Soal wajib = 10 soal tiap peserta.
2.
Soal lemparan = 10 soal tiap peserta.
3.
Soal rebutan = 10 soal.
3.
Tingkat III
Pada
tingkat tiga ini, perlombaan dibagi dalam 2 tahap yaitu:
a.
Tahap I (Penyisihan)
Tes
tertulis, semua peserta mengerjakan tes dalam waktu 45
menit yang terdiri dari 55 soal :
1.
Pilihan ganda = 40 soal
2.
Isian singkat = 10 soal
3.
Uraian = 5 soal
Tes
komprehensif,terdiri dari 2 jenis tes :
Tes
1 Wawancara Tokoh.
Waktu
: 5 menit .
Tugas: Peserta melakukan wawancara kepada tokoh
yang dihadirkan oleh juri. Tokoh yang dihadirkan mewakili profesi
tertentu, misalnya dokter, polisi, pedagang, guru, dan sebagainya.
Aspek
yang dinilai :
1.
Performance/etika, skor maksimal = 25.
2.
Intonasi, skor maksimal = 25.
3.
Kemampuan membuat pertanyaan :
a.
Susunan bahasa, skor maksimal = 25.
b.
Runtunan pertanyaan, skor maksimal = 25.
Tes
2 Membuat dan Membaca Puisi
Waktu
: 5 menit.
Tugas:
Peserta menyusun atau membuat sebuah puisi berdasarkan tema yang
diberikan oleh juri. Panjang puisi minimal 7 baris. Tema-tema
puisi meliputi: lingkungan, kepahlawanan, dan kasih sayang.
Aspek
yang dinilai :
1.
Diksi (pilihan kata), Skor maksimal = 30
2.
Ejaan (kesesuaian dengan EYD), Skor maksimal = 10
3.
Kesesuaian antar kalimat (hubungan antar kalimat), Skor maksimal =
10
4.
Kerapian, Skor maksimal = 10
5.
Intonasi (kelancaran berbicara), Skor maksimal = 20
6.
Ekspresi (penghayatan)
, Skor maksimal = 20
Pada tahap
pertama ini diambil 3 peserta dengan nilai tertinggi untuk maju ke
tahap dua.
b.
Tahap II
Cerdas
cermat, terdiri dari :
1.
Soal wajib = 10 soal tiap peserta.
2.
Soal lemparan = 10 soal tiap peserta.
3.
Soal rebutan = 10 soal.
SKORING
Tahap I Tes Tertulis (untuk
tingkat I, II dan III)
1.
Pilihan ganda : Jumlah soal 40
@
soal nilai maksimal 1:
4jawaban
salah nilai 0
4jawaban
benar nilai 1
2.
Isian singkat : Jumlah soal 10
@
soal nilai maksimal 2 : 4jawaban
salah nilai 0
4jawaban
mendekati benar nilai 1
4jawaban
benar nilai 2
3.
Uraian : Jumlah soal 5
@
soal nilai maksimal 4 : 4jawaban
salah nilai 0
4jawaban
mendekati benar nilai 2 atau 3
4jawaban
benar nilai 4
Nilai
Tes Tertulis = Jumlah nilai pilihan ganda + Jumlah nilai isian +
Jumlah nilai uraian
Tahap
I Tes Komprehensif
Tingkat
I
Tes
1 Dikte
4Kemampuan
menggunakan huruf kapital dan tanda baca, skor maksimal 40
4Kerapian,
skor maksimal 30
4Kecepatan,
skor maksimal 30
Jumlah
skor maksimal 100
Tes
2 Bercerita
4Berbicara
secara jelas dan urut, skor maksimal 40
4Kreatifitas
mengembangkan cerita, skor maksimal 30
4Berbicara
dengan intonasi baik dan benar, skor maksimal 30
Jumlah
skor maksimal 100
Tes
3 Membaca Puisi
4Penghayatan,
skor maksimal 40
4Ekspresi,
skor maksimal 30
4Intonasi,
skor maksimal 30
Jumlah
skor maksimal 100
Nilai
Tes Komprehensif = Jumlah nilai tes 1+ Jumlah nilai tes 2+ Jumlah
nilai tes 3
Tingkat
II
Tes
1 Mengarang
4Kesesuaian
cerita dengan tema, skor maksimal 50
4Panjang
karangan (minimal 10
kalimat jumlah kata tiap kalimat minimal 4) , skor
maksimal
20
4Tulisan
: Penggunaan huruf kapital, skor maksimal 10
4Penggunaan
tanda baca, skor maksimal 10
4Kerapian
(kaidah penulisan tegak bersambung), skor maksimal 10
Jumlah
skor maksimal 100
Tes
2 Menyusun dan Menceritakan Gambar
4Kesesuaian cerita dengan gambar,
skor maksimal 30
4Urutan
cerita, skor maksimal 20
4Jumlah
kalimat (minimal 5 kalimat, masing-masing 4 kata, skor maksimal 10
Jumlah
skor maksimal 60
Tes
3 Membaca Cerita
4Intonasi,
skor maksimal 30
4Kelancaran
mambaca, skor maksimal 20
4Ekspresi
wajah dan suara, skor maksimal 30
4Penampilan
(performance), skor maksimal 20
Jumlah
skor maksimal 100
Nilai
Tes Komprehensif = Jumlah nilai tes 1+ Jumlah nilai tes 2+ Jumlah
nilai tes 3
Tingkat
III
Tes
1 Wawancara Tokoh
4Performance,
skor maksimal 25
4Intonasi,
skor maksimal 25
4Kemampuan
bahasa :
a.
susunan bahasa, skor maksimal
25
b.
runtunan pertanyaan, skor maksimal
25
Jumlah
skor maksimal 100
Tes
2 Membuat dan Membaca Puisi
4Diksi
(pilihan kata), skor maksimal = 30
4Ejaan
(kesesuaian dengan EYD), skor maksimal = 10
4Kesesuaian
antar kalimat (hubungan antar kalimat), skor maksimal = 10
4Kerapian,
skor maksimal = 10
4Intonasi
(kelancaran berbicara), skor maksimal = 20
4Ekspresi
(penghayatan), skor maksimal = 20
Jumlah
skor maksimal 100
Nilai
Tes Komprehensif = Jumlah nilai tes 1+ Jumlah nilai tes 2
Tahap
II Cerdas Cermat
1.
Pertanyaan wajib : 4Jawaban
benar nilai 100
4Jawaban
salah nilai 0
2.
Pertanyaan lemparan :
a.
Pertanyaan dengan satu jawaban : 4Jawaban
benar nilai 100
4Jawaban
salah nilai 0
b.
Pertanyaan dengan lebih dari satu jawaban:
4Jawaban
pertama benar nilai 100
4Jawaban
pertama kurang sempurna nilai 50. Jawaban selanjutnya benar bernilai 25
4Jawaban
salah nilai 0
3.
Pertanyaan rebutan : 4Jawaban
benar nilai 100
4Jawaban
salah nilai dikurangi 100
KISI-KISI
Tingkat I
-
Lawan
Kata dan Sinonim
-
Persamaan
Kata
-
Kata
Tanya
-
Tanda
Baca
-
Huruf
Besar
-
Deskripsis
-
Menyusun
Kalimat
-
Menceritakan
Gambar
-
Silsilah
Keluarga
Tingkat
II
-
Memahami
Bacaan
-
Kata
Depan
-
Deskripsi
Benda
-
Mengenal
Tanda/Rambu Lalu Lintas
-
Kalimat
Tanya
-
Huruf
Kapital
-
Kata
Penghubung
-
Bagian
Surat
-
Iklan
-
Padan
Kata
-
Lawan
Kata
-
Tanda
Baca
-
Kata
Kiasan
Tingkat
III
-
Awalan
dan Kata Depan
-
Peribahasa
-
Sinonim
dan Antonim
-
Tanda
Baca
-
Jenis
Kalimat
-
Makna
Kata
-
Imbuhan
-
Pantun
-
Iklan
-
Kata
Serapan
-
Kata
Penghubung
-
Percakapan
-
Puisi
-
Menyusun
Laporan
-
Cerita
-
Telegram
-
Mengungkapkan
Pendapat
-
Wawancara
Naskah
Puisi
ILMU
Karya
: Teguh Aminudin
Satu
kata penuh makna
Satu
suara penuh irama
Kucoba
tu mencarimu
Ilmu
.
Kemanapun
kumencari
Walau
di tengah laut
Di
atas gunung
Ataupun
di perut bumi
Dimanapun
kan kupatri
Dalam
lubuk hatiku ini
Ya
Allah, ya Tuhanku
Berilah
aku Ilmu-Mu
Tuk
bekal perjalananku
Tuk
Menuju surga firdausmu
Disadur
dari UMMI edisi Juni-Juli 2004 No.2/XVI
Naskah Cerita
SI MALIN KUNDANG
Konon disebuah desa di daerah Minangkabau, Sumatera Barat,
tinggallah seorang janda bersama anak lelakinya. Anak itu bernama
Malin Kundang. Ayahnya sudah meninggal dunia ketika ia masih kecil.
Mereka hidup miskin. Tak satupun barang berharga dimilikinya.
Setiap pagi Ibu Malin Kundang mencari kayu bakar di hutan. Hasil
penjualan kayu digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Setelah Malin Kundang dewasa, ia ingin pergi merantau.
Malin Kundang ingin mencari penghidupan yang lebih layak.
Keinginannya ini dikemukakan kepada ibunya.
Ibu, aku sudah bosan dengan keadaan kita selama ini,
kata Malin Kundang kepada ibunya.
Sabarlah, anakku ! Meskipun hidup dalam kemiskinan, kita
harus tetap bersyukur kepada Tuhan. Selama ini kita belum pernah
kelaparan. Kita masih dapat makan tiap hari. Kata ibu Malin
Kundang.
Tidak ibu, aku ingin bekerja ditempat lain. Aku ingin
membahagiakan ibu.
Jangan, anakku ! Tinggallah disini bersama ibumu.
Tidakkah kamu kasihan kepada ibumu yang sudah tua ini ? katanya
Ibu jangan mengkhawatirkan aku ! Aku ingin
membahagiakan ibu. Aku ingin mendapatkan banyak uang. Jika aku
berhasil, aku akan pulang, janji Malin Kundang kepada ibunya.
Ibu Malin Kundang tidak dapat menghentikan keinginan
anaknya. Dengan berat hati, wanita itu mengizinkan Malin Kundang
merantau.
Baiklah anakku, akan tetapi, janganlah kamu melupakan
ibu ! pesan ibunya.
Terima kasih ibu, semua pesanmu akan kulaksanakan,
kata Malin Kundang.
Keesokan harinya, Malin Kundang meninggalkan ibu dan
kampung halamannya. Kepergian Malin Kundang diiringi tangis sendu
ibunya. Sambil melambaikan tangannya diatas kapal, Malin Kundang
pergi merantau ke negeri seberang.
Ditanah rantau Malin Kundang bekerja kepada seorang
saudagar kaya. Ia disenangi oleh majikannya. Ia memang tekun dan
rajin. Semua pekerjaan diselesaikannya dengan baik. Oleh karena
itu, perdagangan majikannyapun maju pesat.
Majikan Malin Kundang memiliki putri yang sangat cantik.
Akhirnya Malin Kundang dinikahkan dengan puteri majikannya.
Sebelum majikannya meninggal dunia, ia telah mewariskan seluruh
hartanya kepada Malin Kundang dan puterinya. Saudagar itu berpesan
agar usahanya terus dikembangkan.
Beberapa waktu kemudian, isteri Malin Kundang mengajak
suaminya menengok kampung halaman Malin Kundang. Mereka berlayar
menuju tempat asal Malin Kundang.
Kepulangan Malin Kundang didengar juga oleh ibunya. Orang
tua itu, sudah sejak lama merindukan putra tunggalnya. Ia bersama
orang-orang sekampung menunggu kedatangan Malin Kundang di
pelabuhan. Ia benar-benar ingin menjumpai anaknya setibanya di
pelabuhan. Ibu Malin Kundang terkejut. Ia tidak menduga bahwa
anaknya menjadi orang yang kaya raya. Ibu tua itu melihat seorang
lelaki gagah perkasa sedang turun dari kapal layar yang megah
Malin Kundang itu didampingi oleh seorang putri yang cantik jelita.
Keduanya mengenakan pakaian mewah serta perhiasan gemerlapan.
Oh, anakku Malin Kundang, Ibu sangat rindu denganmu, nak.
Kata wanita itu.
Akan tetapi ketika melihat wanita renta berpakaian lusuh
itu mendekat, ia pura-pura tidak mengenalnya. Malin Kundang malu
kepada isterinya dan orang-orang disekitarnya. Ia tidak mengakui
bahwa wanita itu adalah ibunya.
Siapa kamu wahai wanita tua yang jelek ? Mengapa engkau
berani mengaku aku sebagai anakmu ? Pergi dari sini ! Pergi !
Oh Malin Kundang tidakkah engkau ingat ibumu ini? Ibu yang melahirkan dan merawatmu sejak kecil. kata
wanita itu.
Ha
ha
.ha
! Ibuku? Aku tidak punya ibu sejelek
kamu.
Malin Kundang mengapa engkau tidak mengakui aku ini
ibumu ? Lupakah engkau pada janjimu sebelum pergi ? Mengapa
setelah menjadi kaya engkau tidak mengakui aku sebagai ibumu?
Apakah engkau malu kepada isteri dan pegawai-pegawaimu?
( Dikutip dari Buku Bahasa Indnesia Penerbit Intan
Pariwara kelas 4 )
|